Rakyatmerdeka. co – Direktur e-Business, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Azhar Hasyim, berpendapat, bahwa di zaman digital sekarang ini sudah sepantasnya semangat nasionalisme harus ditegakkan. Hal semacam ini mempunyai tujuan supaya Indonesia tidak hanya dijadikan sebagai pangsa pasar untuk product global.
Dia juga mencontohkan begitu besarnya bangsa ini mengimpor bandwidth dari luar. Kurang lebih besarannya meraih 1,6 Tbps atau sebanding dengan nominal Rp 3, 2 triliun.
” Saya memahami saat ini era cloud dan yang lain. Namun nasionalis sedikitlah, apa semuanya ingin keluarin uang buat bayar ke negara asing cuma untuk hosting serta data center? ” tegasnya waktu acara diskusi yang bertopik Berbagi Economy, Disruptive or Solution di gelaran Indonesia Cellular Show 2016 (ICS), Jakarta, belum lama ini.
Azhar juga mengharapkan, Suatu Hari Nanti, Indonesia tidak cuma mengimpor bandwidth saja. Tetapi bisa jadi penyuplai bandwidth untuk negara-negara lain. Dicontohkannya, Tiongkok sebagai pengekspor bandwidth serta meraih 1,5 Tbps lantaran aplikasinya banyak dibuka negara luar.
” Singapura, Malaysia, Brunei saja bangun data center untuk dorong jadi hub. Kita ada regulasi, tolong di baca serta dipahami dan digerakkan. Ini saya menggugah nasionalisme pemain aplikasi lantaran mereka bakal banyak serta selalu tumbuh. Mari kita stop impor, namun ekspor bandwidth keluar negeri, ” tuturnya (rm)